KOLOM PRESISI

  • Polda Metro Jaya Gelar Apel Pagi Zebra Jaya 2025, Kedepankan pendekatan edukatif kepada masyarkat

    Jakarta – Apel Pagi Operasi Zebra Jaya 2025 digelar di halaman Ditlantas Polda Metro Jaya, Rabu (19/11/2025). Apel ini dipimpin langsung oleh Kasat Pamwal Polda Metro Jaya, Kompol Rudi yang diikuti oleh personel gabungan dari Polda Metro Jaya, TNI, Satpol PP DKI Jakarta, dan Dinas Perhubungan Dki jakarta,

    Dalam arahannya, Kompol Rudi. Ia meminta seluruh personel untuk bekerja secara profesional, responsif, dan mengedepankan pendekatan edukatif kepada Masyarakat dan ia menekankan pentingnya kolaborasi antar-instansi selama pelaksanaan Operasi Zebra Jaya 2025.

    “Operasi Zebra Jaya bukan hanya soal penindakan, tapi juga edukasi. Kita harus memastikan keselamatan masyarakat dan menekan angka pelanggaran lalu lintas, selain itu Sinergi antar-instansi menjadi kunci keberhasilan operasi ini,” kata Kompol Rudi saat memberi arahan.

    Ia juga mengingatkan bahwa agar seluruh petugas menjaga sikap, etika, dan integritas selama bertugas, serta mematuhi SOP yang telah ditetapkan. Personel diminta menghindari tindakan kontra–produktif dan tetap mengedepankan pelayanan humanis.

    Usai apel, dilaksanakan kegiatan edukatif dan humanis yang dilakukan oleh personel gabungan kepada masyarakat. Operasi Zebra Jaya 2025 akan berlangsung selama dua pekan yang dimulai dari tanggal 17 November 2025 sampai 30 November 2025.

  • POLSEK PANCORAN MAS GELAR SOSIALISASI OPERASI ZEBRA JAYA 2025 DI SMK PRISMA

    Depok – Dalam rangka mendukung pelaksanaan Operasi Zebra Jaya 2025 serta meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya keselamatan berlalu lintas, Unit Lalu Lintas Polsek Pancoran Mas melaksanakan kegiatan sosialisasi dan himbauan kepada pelajar SMK Prisma, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Kegiatan dilaksanakan pada Rabu, 19 November 2025, pukul 10.00 WIB bertempat di SMK Prisma Jalan Raya Sawangan, Pancoran Mas, Depok.

    Kegiatan dipimpin oleh Kanit Lantas Polsek Pancoran Mas, Iptu Budi Sarwono, didampingi oleh Panit Lantas Ipda Yoyok SetyoAiptu Sriwahyudi, serta pihak sekolah yang diwakili oleh Bapak Fikri selaku Kesiswaan. Kehadiran Polri disambut baik oleh pihak sekolah sebagai bagian dari upaya edukatif untuk meningkatkan disiplin berlalu lintas sejak usia sekolah.

    Dalam kegiatan tersebut, Unit Lantas Polsek Pancoran Mas memberikan sosialisasi dan himbauan terkait pelaksanaan Operasi Zebra Jaya 2025 yang berlangsung sejak 17 hingga 30 November 2025. Materi yang disampaikan menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan lalu lintas guna menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) di wilayah Kota Depok.

    Adapun poin-poin edukatif yang disampaikan kepada para siswa antara lain:

    1. Tidak menggunakan handphone saat berkendara
      “Satu detik tidak fokus dapat berakibat fatal.”
    2. Tidak berkendara apabila belum cukup umur
      “Lindungi diri dan orang lain.”
    3. Gunakan Helm SNI secara benar dan sesuai standar
      “Kepala tidak bisa diganti. Helm bukan formalitas.”
    4. Gunakan sabuk pengaman saat berkendara mobil
      “Satu klik kecil dapat menyelamatkan masa depan besar.”
    5. Tidak mengonsumsi alkohol sebelum berkendara
      “Sedikit saja alkohol dapat mengubah refleks dan konsentrasi.”
    6. Lengkapi kendaraan dengan surat dan plat resmi
      “Tertib administrasi adalah bukti tanggung jawab.”
    7. Gunakan TNKB sesuai aturan
      “Jadilah contoh pengendara yang jujur dan tertib hukum.”

    Melalui kegiatan ini, para siswa diharapkan dapat memahami pentingnya keselamatan berlalu lintas dan menjadi generasi muda yang disiplin serta taat terhadap hukum. Kegiatan berlangsung dengan tertib, edukatif, dan mendapat apresiasi dari pihak sekolah.

  • Satbrimob Polda Jateng Temukan Dua Korban Meninggal Dunia dalam Operasi SAR Longsor Majenang

    Cilacap – Satuan Brimob Polda Jawa Tengah melalui Batalyon D Pelopor kembali menemukan dua korban meninggal dunia dalam operasi pencarian dan pertolongan (SAR) bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Selasa (18/11/2025).

    Sebanyak 90 personel Batalyon D Pelopor yang dipimpin Wadanyon D Pelopor AKP Maryono, S.Kom., M.H. diterjunkan untuk membantu proses evakuasi dan pencarian korban bersama Basarnas, relawan, dan unsur terkait lainnya.

    Pada pukul 15.03 WIB, tim SAR Brimob berhasil menemukan korban meninggal dunia atas nama Arumi Purnamasari (4) di sektor B2. Penemuan korban kedua terjadi pukul 16.12 WIB atas nama Lilis Safitri (39) di sektor yang sama.

    Proses pencarian sempat dihentikan pada pukul 16.30 WIB akibat hujan deras yang berpotensi membahayakan petugas. Seluruh personel kemudian siaga di Desa Cibeunying dan Polsek Majenang.

    Hingga hari ini, total korban akibat bencana tersebut tercatat 46 orang, dengan rincian:

    • Selamat: 23 orang
    • Meninggal dunia: 18 orang
    • Dalam pencarian: 5 orang

    Selain itu, 16 rumah warga dilaporkan tertimbun material longsor.

    Sepanjang hari, tim Brimob tidak hanya melakukan pencarian, tetapi juga melakukan pemotongan kayu untuk jalur ekskavator, evakuasi kendaraan yang tertimbun.

    Komandan Satuan Brimob Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Noor Hudaya, mengapresiasi kinerja seluruh personel dalam operasi kemanusiaan tersebut.

    “Seluruh personel Brimob kami kerahkan secara maksimal untuk membantu pencarian para korban. Penemuan dua korban hari ini menjadi bagian dari komitmen kami untuk terus bekerja tanpa henti sampai seluruh korban ditemukan,” ujar Kombes Pol Noor Hudaya.

    Ia juga menegaskan bahwa operasi kemanusiaan ini adalah bentuk kehadiran negara dalam situasi bencana.

    “Brimob Polda Jawa Tengah akan terus bersinergi dengan Basarnas, TNI, relawan, dan seluruh unsur pemerintah. Ini merupakan tugas kemanusiaan, dan kami tidak akan menghentikan upaya pencarian sampai semua korban terdata dan tertangani,” tegasnya.

    Selanjutnya esok hari tim Brimob bersama unsur SAR lainnya akan kembali melanjutkan pencarian terhadap lima korban yang masih belum ditemukan.

  • POLSEK BOJONGSARI LAKSANAKAN PROGRAM POLICE GO TO SCHOOL DI YAYASAN AL HASRA BOJONGSARI BARU

    Depok – Dalam rangka meningkatkan kemitraan Polri dengan lembaga pendidikan serta memperkuat pembinaan terhadap pelajar, Polsek Bojongsari melaksanakan kegiatan Police Go To School di Sekolah Yayasan Al Hasra, Kelurahan Bojongsari Baru, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Kegiatan dilaksanakan pada Senin, 17 November 2025 mulai pukul 08.00 WIB.

    Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Bojongsari, Kompol Fauzan Thohari, S.H., didampingi oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Bojongsari Baru Aiptu IndraPanit Reskrim Polsek Bojongsari Ipda Sumarno, serta Kasihumas Polsek Bojongsari Aipda Samsul Anwar. Hadir pula para kepala sekolah dari SMP, SMA, dan SMK Al Hasra, para guru, serta sekitar 1.200 siswa yang mengikuti apel pagi bersama.

    Acara diawali dengan pelaksanaan apel pagi yang diambil langsung oleh Kapolsek Bojongsari sebagai bentuk kedekatan Polri dengan para pelajar. Dalam arahannya, Kapolsek menyampaikan sejumlah materi pembinaan yang relevan dengan kehidupan pelajar, di antaranya:

    1. Tugas Pokok Polri berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002, yaitu melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
    2. Edukasi mengenai bullying, mencakup definisi, bentuk-bentuk perilaku bullying, dampak negatif yang dapat ditimbulkan bagi korban, serta konsekuensi hukum bagi pelaku.
    3. Pembinaan terkait kenakalan remaja, pentingnya menjauhi penyalahgunaan narkoba, serta ajakan untuk tidak terlibat dalam aksi tawuran yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
    4. Pemahaman tentang Safety Riding, termasuk kewajiban menggunakan helm standar, mematuhi aturan lalu lintas, serta keharusan memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi pelajar yang sudah berusia 17 tahun dan mengendarai kendaraan bermotor.

    Kegiatan berlangsung dengan tertib dan mendapat respons positif dari para siswa. Pihak sekolah melalui para kepala sekolah menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Polsek Bojongsari atas kesediaan hadir dan memberikan edukasi kepada peserta didik. Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang aman, disiplin, serta kondusif bagi proses belajar mengajar.

  • Polri Tegaskan Koordinasi Lintas Lembaga untuk Hindari Multitafsir Putusan MK

    Jakarta, Kepolisian Negara Republik Indonesia menegaskan pentingnya koordinasi lintas kementerian dan lembaga dalam menyusun langkah-langkah lanjutan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait penugasan anggota Polri di jabatan sipil. Pesan ini disampaikan Kadivhumas Polri dalam doorstop di Mabes Polri pada Senin, 17 November 2025.

    Kadivhumas menjelaskan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menginstruksikan agar seluruh proses tindak lanjut dilakukan secara terintegrasi dan tidak berjalan sendiri-sendiri. Hal ini penting untuk mencegah perbedaan tafsir antarinstansi.

    “Tim pokja akan berkolaborasi, berkonsultasi, dan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait seperti Menpan-RB, BKN, Kemenkumham, Kemenkeu, maupun MK sendiri,” ujar Kadivhumas.

    Ia menegaskan bahwa Polri tidak ingin implementasi putusan MK menimbulkan polemik baru. Karena itu, seluruh langkah akan dibahas secara maraton untuk mencari formulasi yang paling tepat dan tidak menimbulkan multitafsir.

    “Kita ingin formulasi yang paling tepat, yang tidak menimbulkan polemik. Karena ini terkait banyak kementerian dan lembaga, semuanya harus berjalan sinkron,” tambahnya.

    Kadivhumas juga menegaskan bahwa Polri melihat putusan MK ini sebagai momentum untuk memperkuat tata kelola dan memperjelas batas tanggung jawab antarinstansi melalui dialog dan kerja sama intensif.

    “Konsentrasi kita adalah bersama-sama membangun bangsa ini dengan berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh komponen,” tuturnya.

    Koordinasi lintas lembaga ini merupakan bagian dari upaya Polri mendorong implementasi kebijakan yang selaras dengan regulasi dan kebutuhan organisasi negara, sekaligus memastikan bahwa langkah penyesuaian pasca putusan MK berjalan efektif dan terukur.

  • Polri Jelaskan Komposisi dan Mekanisme Penugasan Personel di Kementerian dan Lembaga

    Jakarta, Polri memberikan penjelasan terkait komposisi dan mekanisme penugasan anggota kepolisian yang bekerja di luar struktur organisasi Polri. Penjelasan ini disampaikan Kadivhumas Polri saat doorstop di Mabes Polri, 17 November 2025, menyusul meningkatnya perhatian publik terhadap jumlah personel aktif yang bertugas di berbagai kementerian dan lembaga negara.

    Kadivhumas menyampaikan bahwa data terbaru menunjukkan penugasan dengan fungsi yang beragam, tidak seluruhnya mengisi jabatan struktural atau manajerial.

    “Yang menduduki jabatan manajerial itu sekitar tiga ratusan. Sedangkan angka 4.351 itu termasuk staf, ajudan, pengawal, dan fungsi pendukung lainnya. Jadi bukan semuanya jabatan sipil yang manajerial,” ujar Kadivhumas.

    Berdasarkan data resmi Polri per 16 November 2025, terdapat sekitar 300 anggota Polri yang mengisi jabatan manajerial/eselon di K/L, mulai dari Eselon I.A, I.B, II.A, III.A, hingga IV.A, termasuk JPT Utama, JPT Madya, dan JPT Pratama.
    Sementara sekitar 4.000 anggota Polri lainnya bertugas pada jabatan non-manajerial seperti staf, asisten, koordinator, penyidik, ajudan, pengawal/pamwal, staf khusus, dan fungsi pendukung lainnya.

    Selain memberikan data terbaru, Kadivhumas juga menjelaskan mekanisme resmi yang selama ini berlaku dalam penugasan anggota Polri ke kementerian/lembaga. Mekanisme ini, menurutnya, memastikan setiap penempatan dilakukan berdasarkan permintaan resmi dan proses evaluasi kompetensi.

    “Penugasan anggota Polri di luar struktur dilakukan karena adanya permintaan dari kementerian atau lembaga terkait. Setelah asesmen dilakukan, baru diajukan melalui keputusan Presiden untuk jabatan tertentu,” jelasnya.

    Kadivhumas merinci bahwa prosesnya diawali dengan permintaan dari K/L kepada Kapolri, kemudian dilanjutkan asesmen oleh SSDM Polri untuk menentukan kandidat yang paling relevan. Kandidat tersebut kemudian dihadapkan secara resmi kepada K/L pemohon, sebelum akhirnya diusulkan untuk Keputusan Presiden bagi Jabatan Pimpinan Tinggi(JPT) Utama dan Madya serta Keputusan Menteri atau Pimpinan Lembaga Negara bagi jabatan di bawahnya.

    Ia menegaskan bahwa penugasan anggota Polri pada jabatan struktural di K/L tidak dapat dilakukan hanya dengan surat internal Polri.

    “Keputusan untuk personel Polri duduk di kementerian/lembaga adalah dengan keputusan Presiden, bukan dengan surat penugasan Kapolri,” tegasnya.

    Polri memastikan seluruh data dan mekanisme tersebut juga akan dibahas lebih lanjut dalam kajian tim pokja yang dibentuk untuk menindaklanjuti putusan Mahkamah Konstitusi, sehingga arah kebijakan ke depan dapat berjalan sesuai ketentuan dan tidak menimbulkan multitafsir.

  • Personel Ops Damai Cartenz Tebar Keceriaan Bersama Anak-Anak di Distrik Bibida, Paniai

    Paniai — Wujud nyata pendekatan humanis kembali ditunjukkan oleh personel Operasi Damai Cartenz melalui kegiatan kebersamaan bersama masyarakat di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, pada Sabtu sore (15/11/2025) sekitar pukul 16.30 WIT.

    Kegiatan yang dipimpin oleh Ipda Nofri Surya Rossa tersebut berlangsung hangat dan penuh keakraban. Personel Ops Damai Cartenz tampak berbaur dengan warga setempat, terutama anak-anak yang antusias menerima kehadiran aparat di tengah mereka.
    Dengan penuh semangat, para personel berbagi makanan ringan serta mengajak anak-anak bermain dan berfoto bersama.

    Menurut Ipda Nofri, kegiatan ini menjadi sarana mempererat hubungan emosional antara aparat keamanan dan masyarakat.

    “Kami ingin terus membangun suasana damai di Papua melalui interaksi yang penuh kasih dan keakraban. Anak-anak adalah masa depan kita, dan kebahagiaan mereka menjadi semangat bagi kami dalam menjalankan tugas,” ujarnya.

    Suasana di lokasi tampak hangat dan bersahabat. Warga setempat menyambut dengan senyum, sementara anak-anak terlihat ceria memegang makanan ringan dan bola yang diberikan oleh personel.

    Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Pol. Dr. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bentuk komitmen Ops Damai Cartenz untuk menghadirkan kedamaian melalui pendekatan yang menyentuh hati masyarakat.

    “Kami terus mendorong setiap personel agar hadir dengan wajah humanis, bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga membangun rasa percaya dan kedekatan dengan masyarakat,” tutur Kombes Pol. Yusuf.

    Melalui kegiatan ini, Ops Damai Cartenz kembali menegaskan bahwa kehadiran aparat di Tanah Papua bukan sekadar untuk menjaga situasi kamtibmas, melainkan juga untuk menebarkan nilai kemanusiaan dan memperkuat ikatan sosial di tengah masyarakat.

  • Brimob Metro Jaya Kunjungi Mako Korps Marinir dalam Rangka HUT ke-80 Marinir TNI AL

    Jakarta — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Korps Marinir TNI AL, jajaran Brimob Polda Metro Jaya melaksanakan kunjungan kehormatan ke Markas Komando Korps Marinir, Jakarta, Senin (17 November 2025). Kegiatan ini menjadi wujud soliditas dan sinergi antara Brimob Polri dan Korps Marinir sebagai satuan elit penjaga keamanan negara.

    Rombongan Brimob dipimpin oleh Kompol Tabrani, S.E., S.I.K., M.Si. selaku Danyon C Pelopor Brimob Polda Metro Jaya, didampingi para Pejabat Utama jajaran Brimob Polda Metro Jaya. Setibanya di lokasi, rombongan disambut oleh Letkol Mar R. Silitonga (Kasatminpers Denma Mako Kormar) dan jajaran pimpinan Korps Marinir di Mako Marinir.

    Dalam kesempatan terpisah, Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Pol. Henik Maryanto, S.I.K., M.Si. menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-80 kepada Korps Marinir serta apresiasi atas pengabdian dan keteguhan Marinir dalam menjaga keamanan maritim dan keutuhan NKRI. Beliau menegaskan bahwa Brimob dan Marinir tidak hanya menjadi mitra operasi, tetapi saudara seperjuangan yang terus memperkuat sinergi dalam menjaga stabilitas keamanan nasional.

    “Sinergi ini akan terus kami rawat, karena persatuan adalah kekuatan terbesar dalam setiap pelaksanaan tugas,” ujarnya.

    Pimpinan Korps Marinir turut memberikan apresiasi atas kunjungan tersebut, yang dinilai sebagai bentuk persaudaraan dan komitmen bersama dalam menjaga keamanan negara.

    Kegiatan ditutup dengan penyerahan plakat kehormatan, sesi foto bersama, serta ramah tamah yang berlangsung hangat di lingkungan Mako Korps Marinir.

  • Polda Metro Jaya Terapkan Hunting System di Operasi Zebra 2025, 2.939 Personel Dikerahkan

    Jakarta — Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin mengungkapkan bahwa Operasi Zebra Jaya 2025 yang dimulai hari ini akan berlangsung selama 14 hari, hingga 30 November mendatang. Operasi ini tidak hanya menjadi bagian dari cipta kondisi jelang Operasi Lilin dan libur Nataru 2025, tetapi juga menjadi respons atas tingginya angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di Jakarta.

    Komarudin memaparkan data bahwa hingga Oktober 2025, tercatat lebih dari 500 ribu pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Pelanggaran tersebut memicu 11 ribu lebih kecelakaan, dengan 600 lebih korban meninggal dunia. Ia menambahkan bahwa Jasa Raharja telah mengeluarkan lebih dari Rp 100 miliar untuk santunan korban kecelakaan sepanjang Januari–Oktober 2025. Situasi ini disebut sebagai kondisi yang sangat memprihatinkan.

    Untuk menekan angka pelanggaran dan kecelakaan, Polda Metro Jaya bersama POM TNI, Dishub, dan instansi pendukung lainnya akan mengerahkan 2.939 personel. Komarudin menegaskan bahwa Operasi Zebra Jaya tahun ini tidak lagi menggunakan razia stasioner, melainkan mengadopsi metode hunting system, yaitu penyisiran aktif oleh petugas gabungan di titik-titik rawan pelanggaran. Pola ini dinilai lebih efektif karena menyasar langsung pelanggar di lapangan.

    Selain itu, penindakan akan mengandalkan ETLE statis dan ETLE mobile. Khusus kamera ETLE mobile, teknologi tersebut dapat menangkap pelanggaran dari dua sisi—depan dan belakang. Hal ini sekaligus menindak maraknya motor tanpa TNKB atau TNKB dicopot untuk menghindari tangkapan kamera. Komarudin menyebut ada 11 target operasi, termasuk tidak memakai helm, pengendara di bawah umur, kecepatan berlebih, pengaruh alkohol, balap liar, TNKB palsu, hingga penyalahgunaan plat diplomatik maupun plat TNI-Polri.

    Dalam pola operasinya, 40% aktivitas akan diarahkan pada tindakan preemtif berupa sosialisasi dan imbauan, 40% lainnya pada preventif melalui penebalan personel di lapangan, dan 20% sisanya berupa penegakan hukum. “Harapan kita, kepatuhan masyarakat meningkat, sehingga pelanggaran bisa ditekan dan angka kecelakaan ikut menurun,” jelas Komarudin.

  • Operasi Zebra 2025, Polda Metro Jaya Hadir Untuk Keselamatan Masyarakat

    Jakarta — Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Dekananto Eko Purwono memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Jaya 2025 di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Senin (17/11/25). Ia mewakili Kapolda Metro Jaya yang berhalangan hadir. Operasi Zebra tahun ini berlangsung 17–30 November 2025 dengan melibatkan 2.939 personel gabungan dari Polda, Polres jajaran, TNI, Dishub, dan Satpol PP.

    Dalam sambutannya, Brigjen Dekananto menyebut tujuan utama operasi adalah menurunkan pelanggaran, mengurangi kecelakaan, dan meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas. Ia memaparkan data yang cukup mengkhawatirkan sepanjang Januari–Oktober 2025 terjadi 11.604 kecelakaan, menyebabkan 659 korban jiwa. Sementara pelanggaran lalu lintas mencapai 505.441 kasus, naik signifikan dibanding periode yang sama tahun 2024.

    Dekananto juga menyoroti maraknya perilaku berkendara berbahaya seperti balap liar, konvoi tanpa helm, penggunaan knalpot bising, hingga pengendara di bawah umur. Ia menilai pola-pola ini tidak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas maupun memicu Tindakan kriminal lainnya. Karena itu, jajaran diminta meningkatkan kewaspadaan, respons cepat serta pola pananganan yang lebih terukur yang terpadu di lapangan.

    Meski menekankan pentingnya penegakan hukum, Wakapolda meminta seluruh personel menerapkan pendekatan humanis dan edukatif. “Kita tidak hanya menindak, tapi juga mengedukasi. Kehadiran kita harus memberi rasa aman, bukan rasa takut,” ujar Dekananto. Ia memastikan penggunaan ETLE statis dan mobile tetap dioptimalkan agar penindakan lebih terukur dan akuntabel.

    Sebagai penutup, Dekananto menginstruksikan personel untuk mengedepankan profesionalitas, meningkatkan kehadiran di titik rawan kecelakaan dan kemacetan, serta memperkuat sinergi dengan seluruh unsur pendukung. “Dengan komitmen bersama, Operasi Zebra 2025 harus memberi hasil nyata dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” katanya