KOLOM PRESISI

  • Pemerhati Digital Nilai Tepat Polisi Tangkap Hacker @bjorkanesiaaa, Ini Penjelasannya

    Jakarta – Pemerhati Kebijakan Digital dan Pendiri Raksha Initiatives, Wahyudi Djafar, menilai langkah Polda Metro Jaya menangkap WFT (22), pria yang menggunakan akun X @bjorkanesiaa, sudah tepat. Wahyudi mengatakan penangkapan tersebut bisa menjadi pintu masuk bagi polisi untuk mengungkap pelaku lain.

    Pendapat Wahyudi tersebut disampaikan di tengah munculnya akun lain yang mengaku sebagai Bjorka di media sosial. Akun yang muncul setelah penangkapan itu adalah bjorkanism.

    Dari postingan yang beredar di media sosial, Bjorka diklaim membocorkan data dari Badan Gizi Nasional. Hal ini makin memicu gelombang keraguan penangkapan sang hacker di kalangan warganet.

    Namun menurut Wahyudi, di ruang digital, siapa pun bisa mengklaim atau menggunakan nama apa pun. Anonimitas dalam ruang digital, kata Wahyudi, merupakan hal yang sangat biasa.

    “Jadi siapa pun bisa mengklaim menggunakan nama Bjorka,” ujar Wahyudi kepada wartawan, Senin (6/10/2025).

    Yang paling penting, menurut Wahyudi, tindakan yang dilakukan oleh akun tersebut memenuhi unsur pidana atau tidak. Dari pengamatan Wahyudi, polisi sudah mempunyai bukti yang kuat dalam penangkapan WFT yang mengaku sebagai hacker ‘Bjorka’.

    “Dari proses yang sudah dilakukan oleh kepolisian, sebenarnya kan sudah ada bukti-bukti permulaan kemudian menjadi basis kepolisian untuk melakukan proses penyidikan dan kemudian mentersangkakan si pemilik akun bjorkanesiaaa karena memang ada bukti yang kuat bahwa dia telah melakukan satu tindakan kejahatan atau pidana yang diatur oleh UU,” kata Wahyudi.

    Jika melihat kepada bukti awal yang disampaikan polisi, Wahyudi menilai pelaku telah melanggar ketentuan yang tercantum di UU Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi dan UU ITE. Hal itu didasarkan pada aktivitas pelaku yang melakukan pengumpulan data pribadi secara melawan hukum.

    “Artinya ya sudah tepat langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh kepolisian,” imbuh dia.

    Menurut Wahyudi, penangkapan hacker Bjorka ini justru menjadi pintu masuk bagi kepolisian melakukan penegakan hukum atas kasus serupa. Dia mendorong adanya konsistensi kepolisian dalam menegakkan hukum berkaitan dengan perlindungan data pribadi.

    “Dari kasus ini bisa menjadi pintu masuk untuk kemudian memastikan ke depan bagaimana kita secara baik menerapkan UU PDP (Perlindungan Data Pribadi) terutama berkaitan dengan penegakan hukum pidananya, sehingga publik juga tahu ‘oh ini salah satu pelaku yang terlibat dalam peretasan, pengumpulan data secara melawan hukum, secara ilegal, dan kemudian juga tindak pidana turunan lainnya’,” ujar dia.

    Di sisi lain, pengungkapan kasus hacker Bjorka ini menjadi pintu masuk bagi pihak-pihak pengendali data untuk serius dalam melakukan perlindungan data pribadi. Standar kepatuhan dalam perlindungan data pribadi harus dipatuhi oleh mereka.

    “Ini kan juga bisa mendorong pengendali data untuk lebih kemudian konsisten atau patuh di dalam menerapkan standar-standar kepatuhan perlindungan data pribadi karena kemudian kan risiko-risiko peretasan, diperjualbelikan datanya melalui dark web dan sebagainya,” ujar dia.

    Wahyudi juga memberikan penjelasan mengenai riuhnya anggapan bahwa hacker Bjorka yang ditangkap polisi itu asli atau tidak. Menurut dia, dalam dunia digital, tidak ada istilah asli dan palsu.

    “Secara konseptual di ruang digital itu tidak ada istilah asli dan copy. Jadi peristilahan atau dikotomi antara asli dan copy atau palsu itu kan kita kenal dalam ruang offline pada dasarnya,” ujar dia.

    Asli yang dimaksud di ruang digital adalah mereka yang diautentifikasi oleh entitas tertentu atau terverifikasi dari pengelola platform. Artinya, akun tersebut mendapatkan centang biru di media sosial.

    “Ini kan tidak ada pihak yang kemudian akun yang digunakan untuk menyebarkan atau men-disclosure data-data pribadi tadi yang diperoleh secara melawan hukum itu. Kan tidak ada satu entitas manapun yang kemudian bisa memberikan verifikasi bahwa oh ini yang asli, ini yang meniru, ini yang mencopy, kan tidak ada,” ujar Wahyudi.

    Bagi Wahyudi, yang terpenting dari penangkapan polisi itu adalah dugaan tindak pidana oleh orang yang mengelola akun tersebut di media sosial. Menurut dia, setiap aktivitas melawan hukum terkait perlindungan data pribadi harus ditindak tegas oleh polisi.

    “Entah siapapun dia, entah namanya bjorkanesiaaa, entah bjorka, entah bjorka Indonesia, entah namanya bjorka global, ya itu sepanjang bahwa telah terjadi dugaan tindak pidana yang berkaitan dengan perlindungan data atau informasi dan transaksi elektronik, ya dia tetap harus ditindaklanjuti,” kata Wahyudi.

    Lebih lanjut, dia mengkhawatirkan ada semacam upaya delegitimasi atas penangkapan hacker Bjorka ini. Bagi Wahyudi, penangkapan tersebut sudah tepat sepanjang diiringi dengan prosedur yang tepat dan bukti-bukti yang kuat.

    “Ini kan bisa saja kemudian upaya delegitimasi atas proses hukum yang sedang dilakukan dengan mengatakan bahwa kepolisian tidak tepat sasaran, terlepas dari bahwa ada banyak akun yang mengatasnamankan diri sebagai bjorka. Ketika tadi sepanjang kepolisian memiliki bukti-bukti yang cukup untuk melakukan proses penyidikan dan menindaklanjutinya dengan penegakan hukum pidana, ya itu harus dilakukan dan itu sudah menjadi tugas fungsi kewenangan kepolisian untuk memastikan proses ini dilakukan dan berlanjut,” beber Wahyudi.

    Jika kemudian selanjutnya muncul akun bjorka yang lain, kata Wahyudi, hal itu menjadi tugas kepolisian juga untuk mengusutnya secara tuntas. Pada prinsipnya, Wahyudi menegaskan polisi harus konsisten melakukan hal yang sama terhadap perkara-perkara lain.

    “Bahwa kemudian nanti muncul akun bjorka yang lain, kepolisian harus melakukan yang sama menyelidiki dan menyidik hal tersebut, apakah betul akun tersebut telah melakukan pembocoran atau disclosure data-data pribadi yang diperoleh secara melawan hukum, dan melakukan penegakan hukum yang sama atas akun tersebut,” imbuh dia.

  • Pemerhati Digital Nilai Tepat Polisi Tangkap Hacker @bjorkanesiaaa, Ini Penjelasannya

    Jakarta – Pemerhati Kebijakan Digital dan Pendiri Raksha Initiatives, Wahyudi Djafar, menilai langkah Polda Metro Jaya menangkap WFT (22), pria yang menggunakan akun X @bjorkanesiaa, sudah tepat. Wahyudi mengatakan penangkapan tersebut bisa menjadi pintu masuk bagi polisi untuk mengungkap pelaku lain.

    Pendapat Wahyudi tersebut disampaikan di tengah munculnya akun lain yang mengaku sebagai Bjorka di media sosial. Akun yang muncul setelah penangkapan itu adalah bjorkanism.

    Dari postingan yang beredar di media sosial, Bjorka diklaim membocorkan data dari Badan Gizi Nasional. Hal ini makin memicu gelombang keraguan penangkapan sang hacker di kalangan warganet.

    Namun menurut Wahyudi, di ruang digital, siapa pun bisa mengklaim atau menggunakan nama apa pun. Anonimitas dalam ruang digital, kata Wahyudi, merupakan hal yang sangat biasa.

    “Jadi siapa pun bisa mengklaim menggunakan nama Bjorka,” ujar Wahyudi kepada wartawan, Senin (6/10/2025).

    Yang paling penting, menurut Wahyudi, tindakan yang dilakukan oleh akun tersebut memenuhi unsur pidana atau tidak. Dari pengamatan Wahyudi, polisi sudah mempunyai bukti yang kuat dalam penangkapan WFT yang mengaku sebagai hacker ‘Bjorka’.

    “Dari proses yang sudah dilakukan oleh kepolisian, sebenarnya kan sudah ada bukti-bukti permulaan kemudian menjadi basis kepolisian untuk melakukan proses penyidikan dan kemudian mentersangkakan si pemilik akun bjorkanesiaaa karena memang ada bukti yang kuat bahwa dia telah melakukan satu tindakan kejahatan atau pidana yang diatur oleh UU,” kata Wahyudi.

    Jika melihat kepada bukti awal yang disampaikan polisi, Wahyudi menilai pelaku telah melanggar ketentuan yang tercantum di UU Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi dan UU ITE. Hal itu didasarkan pada aktivitas pelaku yang melakukan pengumpulan data pribadi secara melawan hukum.

    “Artinya ya sudah tepat langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh kepolisian,” imbuh dia.

    Menurut Wahyudi, penangkapan hacker Bjorka ini justru menjadi pintu masuk bagi kepolisian melakukan penegakan hukum atas kasus serupa. Dia mendorong adanya konsistensi kepolisian dalam menegakkan hukum berkaitan dengan perlindungan data pribadi.

    “Dari kasus ini bisa menjadi pintu masuk untuk kemudian memastikan ke depan bagaimana kita secara baik menerapkan UU PDP (Perlindungan Data Pribadi) terutama berkaitan dengan penegakan hukum pidananya, sehingga publik juga tahu ‘oh ini salah satu pelaku yang terlibat dalam peretasan, pengumpulan data secara melawan hukum, secara ilegal, dan kemudian juga tindak pidana turunan lainnya’,” ujar dia.

    Di sisi lain, pengungkapan kasus hacker Bjorka ini menjadi pintu masuk bagi pihak-pihak pengendali data untuk serius dalam melakukan perlindungan data pribadi. Standar kepatuhan dalam perlindungan data pribadi harus dipatuhi oleh mereka.

    “Ini kan juga bisa mendorong pengendali data untuk lebih kemudian konsisten atau patuh di dalam menerapkan standar-standar kepatuhan perlindungan data pribadi karena kemudian kan risiko-risiko peretasan, diperjualbelikan datanya melalui dark web dan sebagainya,” ujar dia.

    Wahyudi juga memberikan penjelasan mengenai riuhnya anggapan bahwa hacker Bjorka yang ditangkap polisi itu asli atau tidak. Menurut dia, dalam dunia digital, tidak ada istilah asli dan palsu.

    “Secara konseptual di ruang digital itu tidak ada istilah asli dan copy. Jadi peristilahan atau dikotomi antara asli dan copy atau palsu itu kan kita kenal dalam ruang offline pada dasarnya,” ujar dia.

    Asli yang dimaksud di ruang digital adalah mereka yang diautentifikasi oleh entitas tertentu atau terverifikasi dari pengelola platform. Artinya, akun tersebut mendapatkan centang biru di media sosial.

    “Ini kan tidak ada pihak yang kemudian akun yang digunakan untuk menyebarkan atau men-disclosure data-data pribadi tadi yang diperoleh secara melawan hukum itu. Kan tidak ada satu entitas manapun yang kemudian bisa memberikan verifikasi bahwa oh ini yang asli, ini yang meniru, ini yang mencopy, kan tidak ada,” ujar Wahyudi.

    Bagi Wahyudi, yang terpenting dari penangkapan polisi itu adalah dugaan tindak pidana oleh orang yang mengelola akun tersebut di media sosial. Menurut dia, setiap aktivitas melawan hukum terkait perlindungan data pribadi harus ditindak tegas oleh polisi.

    “Entah siapapun dia, entah namanya bjorkanesiaaa, entah bjorka, entah bjorka Indonesia, entah namanya bjorka global, ya itu sepanjang bahwa telah terjadi dugaan tindak pidana yang berkaitan dengan perlindungan data atau informasi dan transaksi elektronik, ya dia tetap harus ditindaklanjuti,” kata Wahyudi.

    Lebih lanjut, dia mengkhawatirkan ada semacam upaya delegitimasi atas penangkapan hacker Bjorka ini. Bagi Wahyudi, penangkapan tersebut sudah tepat sepanjang diiringi dengan prosedur yang tepat dan bukti-bukti yang kuat.

    “Ini kan bisa saja kemudian upaya delegitimasi atas proses hukum yang sedang dilakukan dengan mengatakan bahwa kepolisian tidak tepat sasaran, terlepas dari bahwa ada banyak akun yang mengatasnamankan diri sebagai bjorka. Ketika tadi sepanjang kepolisian memiliki bukti-bukti yang cukup untuk melakukan proses penyidikan dan menindaklanjutinya dengan penegakan hukum pidana, ya itu harus dilakukan dan itu sudah menjadi tugas fungsi kewenangan kepolisian untuk memastikan proses ini dilakukan dan berlanjut,” beber Wahyudi.

    Jika kemudian selanjutnya muncul akun bjorka yang lain, kata Wahyudi, hal itu menjadi tugas kepolisian juga untuk mengusutnya secara tuntas. Pada prinsipnya, Wahyudi menegaskan polisi harus konsisten melakukan hal yang sama terhadap perkara-perkara lain.

    “Bahwa kemudian nanti muncul akun bjorka yang lain, kepolisian harus melakukan yang sama menyelidiki dan menyidik hal tersebut, apakah betul akun tersebut telah melakukan pembocoran atau disclosure data-data pribadi yang diperoleh secara melawan hukum, dan melakukan penegakan hukum yang sama atas akun tersebut,” imbuh dia.

  • Brimob Polda Metro Jaya Laksanakan Sterilisasi Jelang Pertandingan Bali United vs Sulawesi United di Stadion Chandrabagha

    Bekasi, 6 Oktober 2025 — Menjelang pertandingan sepak bola antara Bali United dan Sulawesi United, Brimob Polda Metro Jaya melalui Unit Jibom Detasemen Gegana bersama Unit K9 hadir di Stadion Chandrabagha, Kota Bekasi, untuk melaksanakan giat sterilisasi demi memastikan masyarakat dapat menikmati pertandingan dengan aman dan nyaman.

    Sekitar pukul 08.00 WIB, personel tiba di lokasi dan melaksanakan koordinasi dengan pihak panitia penyelenggara. Selanjutnya, dilakukan sterilisasi menyeluruh di sejumlah area strategis, antara lain ruang ganti pemain, tribun VIP, ruang VIP, ruang medis, ruang wasit, kursi cadangan, lingkar lapangan, serta toilet penonton.

    Kegiatan sterilisasi melibatkan Unit Jibom dan Unit K9 yang menggunakan peralatan pendeteksi bahan peledak serta anjing pelacak untuk memastikan tidak ada benda berbahaya di seluruh area stadion. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya benda mencurigakan seperti bahan peledak maupun barang berbahaya lainnya.

    Proses sterilisasi berjalan aman dan lancar, kemudian dilanjutkan dengan penyerahan berita acara hasil sterilisasi kepada Bapak Luki, selaku perwakilan panitia penyelenggara.

    Unit Jibom Den Gegana bersama Unit K9 juga tetap siaga di sekitar stadion hingga pertandingan berakhir, guna menjaga situasi tetap aman dan kondusif bagi seluruh penonton.

    Dansat Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Henik Maryanto, S.I.K., M.Si., menegaskan bahwa kehadiran Brimob bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
    “Kami ingin masyarakat merasa tenang dan nyaman saat menonton pertandingan. Sterilisasi ini bagian dari upaya kami untuk memastikan kegiatan berjalan aman dan menyenangkan bagi semua,” ujar beliau.

    Dengan semangat pengabdian dan kesiapsiagaan penuh, Brimob Polda Metro Jaya terus berkomitmen memberikan rasa aman di tengah masyarakat, serta mendukung terciptanya suasana tertib, damai, dan kondusif di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

  • Brimob Polda Metro Jaya Laksanakan Sterilisasi Jelang Pertandingan Bali United vs Sulawesi United di Stadion Chandrabagha

    Bekasi, 6 Oktober 2025 — Menjelang pertandingan sepak bola antara Bali United dan Sulawesi United, Brimob Polda Metro Jaya melalui Unit Jibom Detasemen Gegana bersama Unit K9 hadir di Stadion Chandrabagha, Kota Bekasi, untuk melaksanakan giat sterilisasi demi memastikan masyarakat dapat menikmati pertandingan dengan aman dan nyaman.

    Sekitar pukul 08.00 WIB, personel tiba di lokasi dan melaksanakan koordinasi dengan pihak panitia penyelenggara. Selanjutnya, dilakukan sterilisasi menyeluruh di sejumlah area strategis, antara lain ruang ganti pemain, tribun VIP, ruang VIP, ruang medis, ruang wasit, kursi cadangan, lingkar lapangan, serta toilet penonton.

    Kegiatan sterilisasi melibatkan Unit Jibom dan Unit K9 yang menggunakan peralatan pendeteksi bahan peledak serta anjing pelacak untuk memastikan tidak ada benda berbahaya di seluruh area stadion. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya benda mencurigakan seperti bahan peledak maupun barang berbahaya lainnya.

    Proses sterilisasi berjalan aman dan lancar, kemudian dilanjutkan dengan penyerahan berita acara hasil sterilisasi kepada Bapak Luki, selaku perwakilan panitia penyelenggara.

    Unit Jibom Den Gegana bersama Unit K9 juga tetap siaga di sekitar stadion hingga pertandingan berakhir, guna menjaga situasi tetap aman dan kondusif bagi seluruh penonton.

    Dansat Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Henik Maryanto, S.I.K., M.Si., menegaskan bahwa kehadiran Brimob bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
    “Kami ingin masyarakat merasa tenang dan nyaman saat menonton pertandingan. Sterilisasi ini bagian dari upaya kami untuk memastikan kegiatan berjalan aman dan menyenangkan bagi semua,” ujar beliau.

    Dengan semangat pengabdian dan kesiapsiagaan penuh, Brimob Polda Metro Jaya terus berkomitmen memberikan rasa aman di tengah masyarakat, serta mendukung terciptanya suasana tertib, damai, dan kondusif di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

  • KUNJUNGAN KAPOLSEK BANTAR GEBANG BESERTA STAF KE KORAMIL 05 BANTAR GEBANG DALAM RANGKA HUT TNI KE-80

    Bekasi Kota – Dalam rangka mempererat sinergitas dan soliditas antara TNI dan Polri, Kapolsek Bantar Gebang Kompol Sukadi, SH., MM bersama jajaran melaksanakan kunjungan ke Koramil 05 Bantar Gebang, yang berlokasi di Jl. Raya Narogong Km. 10, Kelurahan dan Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Senin ( 6/10/25).

    Kedatangan rombongan Polsek Bantar Gebang disambut dengan hangat oleh Danramil 05 Bantar Gebang Mayor Inf. Suranto yang diwakili oleh Pelda Sarwono, beserta para anggota Koramil 05 Bantar Gebang.

    Adapun yang hadir dalam kegiatan tersebut antara lain: Kapolsek Bantar Gebang Kompol Sukadi, SH., MM, Para Kanit, Panit, dan anggota Polsek Bantar Gebang, Anggota Koramil 05 Bantar Gebang Kota Bekasi

    Dalam kesempatan penuh keakraban tersebut, Kapolsek Bantar Gebang Kompol Sukadi, SH., MM menyampaikan ucapan selamat Hari Ulang Tahun TNI ke-80 dengan tema:

    “TNI PRIMA, TNI RAKYAT, INDONESIA MAJU.”

    Kapolsek menyerahkan kue ulang tahun dan tumpeng sebagai bentuk apresiasi serta penghargaan atas dedikasi dan pengabdian TNI kepada bangsa dan negara.

    Kegiatan dilanjutkan dengan pemotongan kue dan tumpeng, makan bersama, serta foto bersama sebagai wujud kebersamaan dan sinergitas antara TNI dan Polri di wilayah hukum Bantar Gebang.

    Dalam keterangannya, Kapolsek Bantar Gebang Kompol Sukadi, SH., MM menyampaikan:

    “Kami keluarga besar Polsek Bantar Gebang mengucapkan selamat ulang tahun ke-80 kepada TNI. Semoga TNI selalu profesional, tangguh, dan semakin dicintai rakyat. Sinergitas TNI-Polri akan terus kami jaga untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat.”

    Kegiatan berlangsung dengan penuh kehangatan, kebersamaan, serta situasi aman dan kondusif, mencerminkan soliditas dan sinergi yang kuat antara TNI dan Polri di wilayah Bantar Gebang. ( Humas Polsek Bantar Gebang).

  • Polda Metro Jaya Gelar Patroli Malam di Jakarta

    Jakarta – Polda Metro Jaya kembali menggelar apel dan patroli malam di Jakarta Selatan, Sabtu (5/10/2025). Kegiatan ini digelar sebagai agenda rutin untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga ibu kota.

    Apel malam dipimpin Kanit 2 Subdit 5 Ditintelkam Polda Metro Jaya, Kompol Sutrisno, yang bertugas sebagai wakil pamenwas. Ia menyebut apel digelar sebelum petugas diturunkan untuk patroli Skala besar malam ini.

    “Seperti biasa, apel malam dilaksanakan untuk memastikan personel memahami tugas masing-masing sebelum bergerak ke lapangan,” kata Sutrisno.

    Setelah apel, personel gabungan langsung melaksanakan patroli ke pusat keramaian, kawasan permukiman, hingga jalur lalu lintas utama di wilayah Jakarta Selatan dan sekitarnya.

    Patroli malam ini bertujuan mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat yang masih beraktivitas.

    Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Ade Ary, menambahkan kehadiran polisi di tengah masyarakat menjadi komitmen untuk menjaga stabilitas kamtibmas.

    “Patroli rutin ini kami gelar agar warga merasa aman, nyaman, dan situasi tetap kondusif,” ujar Ade Ary.

  • Ciptakan Rasa Aman dan Nyaman Polda Metro Jaya Laksanakan Patroli Skala Besar

    Jakarta – Polda Metro Jaya kembali melaksanakan patroli skala besar pada Minggu (5/10/2025) sore. Kegiatan ini dipimpin oleh Ipda Putu Randy Adhinata selaku Pamin Siaga A Bagdalops Polda Metro Jaya, dengan melibatkan 119 personel.

    Pelaksanaan apel keberangkatan dilakukan di depan Gedung Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Dalam kegiatan tersebut, personel dibagi ke dalam dua kelompok yang menyisir wilayah hukum berbeda di Jakarta.

    Kelompok 1 bertugas mengamankan wilayah Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan sebagian Jakarta Pusat. Rute yang ditempuh dimulai dari Polda Metro Jaya – Otista Raya (Kampung Melayu) – Matraman – Pramuka – Arah Utara – Pelabuhan – Gunung Sahari – Kramat Raya – Matraman – Manggarai – Tebet – Pancoran – dan kembali ke Mako Polda Metro Jaya.

    Kelompok 2 bergerak di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan. Rute yang dilalui yakni Polda Metro Jaya – Fatmawati – Lebak Bulus – Pondok Indah – Arteri Permata Hijau – Tentara Pelajar – Palmerah – Tomang – Harmoni – Monas – hingga kembali ke Mako Polda Metro Jaya.

    “Terima kasih kepada seluruh personel yang terlibat sore ini dalam pelaksanaan patroli skala besar. Semoga kegiatan patroli ini berjalan dengan lancar, aman, dan memberikan rasa nyaman bagi masyarakat,” ujar Ipda Putu Randy dalam arahannya.

    Patroli skala besar ini merupakan bagian dari upaya Polda Metro Jaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah ibu kota.

  • Perkuat Sinergi TNI–Polri, Brimob Polda Metro Jaya Sampaikan Ucapan Dirgahayu TNI ke-80 ke Korps Marinir

    Perkuat Sinergi TNI–Polri, Brimob Polda Metro Jaya Sampaikan Ucapan Dirgahayu TNI ke-80 ke Korps Marinir

    Jakarta, 5 Oktober 2025 — Dalam rangka memperingati Dirgahayu TNI ke-80 bertema “TNI PRIMA, TNI RAKYAT, Indonesia Maju”, jajaran Brimob Polda Metro Jaya melaksanakan kunjungan kehormatan ke Markas Komando Korps Marinir (Mako Korps Marinir), Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, pada Minggu (5/10).

    Rombongan dipimpin oleh Kompol Anton Asrar, S.H., S.I.K., Danyon A Pelopor, dan Kompol Jimmy Yudanindra, S.H., S.I.K., Kabagrenmin Brimob Polda Metro Jaya. Kehadiran rombongan disambut hangat oleh Kolonel Marinir Imron Safei, S.E., M.Tr.Hanla., M.M., selaku Wa Aslog Pangkormar, serta Kolonel Marinir Isna Muhsin A., S.E., M.Tr.Hanla., M.Tr(Han), Kadismar Korps Marinir.

    Kunjungan diawali dengan serangkaian kegiatan pemberian ucapan selamat kepada jajaran Korps Marinir sebagai wujud penghormatan dan komitmen sinergi TNI–Polri. Setelah itu dilanjutkan sesi foto bersama di monumen “Jalesu Bhumyamca Jayamahe” dan diakhiri ramah tamah di Taman Wanarata, suasana penuh keakraban dan kebersamaan terlihat jelas.

    Dansat Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Henik Maryanto, S.I.K., M.Si., menegaskan kepada seluruh personel untuk memperkuat sinergi TNI–Polri secara konsisten serta memastikan koordinasi lintas unsur berjalan optimal dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan di masa mendatang. Ia juga memerintahkan agar kerja sama operasional dilaksanakan secara terencana dan hasilnya dilaporkan secara berkala kepada pimpinan.

    Kegiatan berlangsung tertib dan penuh kekeluargaan, menegaskan semangat kebersamaan antara Brimob dan Marinir sebagai garda terdepan penjaga keamanan dan pertahanan negara.

    Sebagai penutup, Brimob Polda Metro Jaya menegaskan komitmennya untuk terus menjunjung tinggi semangat pengabdian dan loyalitas dalam setiap pelaksanaan tugas, demi keamanan, kedamaian, serta kemajuan bangsa Indonesia.

  • Perkuat Sinergi TNI–Polri, Brimob Polda Metro Jaya Sampaikan Ucapan Dirgahayu TNI ke-80 ke Korps Marinir

    Perkuat Sinergi TNI–Polri, Brimob Polda Metro Jaya Sampaikan Ucapan Dirgahayu TNI ke-80 ke Korps Marinir

    Jakarta, 5 Oktober 2025 — Dalam rangka memperingati Dirgahayu TNI ke-80 bertema “TNI PRIMA, TNI RAKYAT, Indonesia Maju”, jajaran Brimob Polda Metro Jaya melaksanakan kunjungan kehormatan ke Markas Komando Korps Marinir (Mako Korps Marinir), Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, pada Minggu (5/10).

    Rombongan dipimpin oleh Kompol Anton Asrar, S.H., S.I.K., Danyon A Pelopor, dan Kompol Jimmy Yudanindra, S.H., S.I.K., Kabagrenmin Brimob Polda Metro Jaya. Kehadiran rombongan disambut hangat oleh Kolonel Marinir Imron Safei, S.E., M.Tr.Hanla., M.M., selaku Wa Aslog Pangkormar, serta Kolonel Marinir Isna Muhsin A., S.E., M.Tr.Hanla., M.Tr(Han), Kadismar Korps Marinir.

    Kunjungan diawali dengan serangkaian kegiatan pemberian ucapan selamat kepada jajaran Korps Marinir sebagai wujud penghormatan dan komitmen sinergi TNI–Polri. Setelah itu dilanjutkan sesi foto bersama di monumen “Jalesu Bhumyamca Jayamahe” dan diakhiri ramah tamah di Taman Wanarata, suasana penuh keakraban dan kebersamaan terlihat jelas.

    Dansat Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Henik Maryanto, S.I.K., M.Si., menegaskan kepada seluruh personel untuk memperkuat sinergi TNI–Polri secara konsisten serta memastikan koordinasi lintas unsur berjalan optimal dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan di masa mendatang. Ia juga memerintahkan agar kerja sama operasional dilaksanakan secara terencana dan hasilnya dilaporkan secara berkala kepada pimpinan.

    Kegiatan berlangsung tertib dan penuh kekeluargaan, menegaskan semangat kebersamaan antara Brimob dan Marinir sebagai garda terdepan penjaga keamanan dan pertahanan negara.

    Sebagai penutup, Brimob Polda Metro Jaya menegaskan komitmennya untuk terus menjunjung tinggi semangat pengabdian dan loyalitas dalam setiap pelaksanaan tugas, demi keamanan, kedamaian, serta kemajuan bangsa Indonesia.

  • Komisi III DPR RI Apresiasi Polri Atas Kesuksesan Pengelolaan SPPG

    Komisi III DPR RI Apresiasi Polri Atas Kesuksesan Pengelolaan SPPG

    Jakarta. Komisi III DPR RI memberikan apresiasi kepada Polri atas berbagai upaya yang dilakukan untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menilai Polri mampu mengelola Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan standar tinggi.

    Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menyebut, keterlibatan Polri menunjukkan bukti nyata komitmen selalu hadir di tengah masyarakat. Sebab, Polri tak hanya menegakkan hukum, tetapi juga mendukung kebijakan sosial pemerintah.

    “Atas nama Komisi III DPR RI, kami mengapresiasi kinerja Polri yang ikut menyukseskan program Makan Bergizi Gratis dengan mengelola SPPG berstandar tinggi,” ujar Habiburokhman, Minggu (5/10/25).

    la mengungkap, SPPG di bawah naungan Polri telah mencapai lebih dari 600 unit. Dari pemantauan yang dilakukan selama ini, tidak ada laporan keracunan karena pengelolaan dilakukan ketat.

    “Setiap makanan melalui dua tahap rapid test-cek bau, rasa, tekstur, dan penggunaan reagen-sehingga potensi kerusakan terdeteksi lebih awal,” jelasnya.

    Lebih lanjut ia menyampaikan harapan agar jumlah SPPG Polri terus diperbanyak. Tak hanya itu, Habiburokhman juga mendorong standar tata kelola SPPG Polri menjadi acuan nasional.

    “Dengan standar ini, kasus keracunan bisa ditekan bahkan dihentikan,” ujarnya.

    Menurutnya, keberhasilan SPPG mencerminkan komitmen Polri mendukung program pemerintah. Kehadiran Polri pun dipandang selalu ada, terutama di masa-masa krisis, seperti Covid-19.

    “Polri selalu hadir di saat kritis dan memberi kontribusi maksimal bagi bangsa dan negara. Ini bentuk nyata reformasi Polri yang terus berjalan,” ungkapnya.